KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum
Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyusun laporan
mengenai “Pengenalan Komponen AC Mobil beserta fungsinya“. Laporan ini kami
susun berdasarkan praktikum pada mata
kuliah laboratorium sistem Tata Udara. Adapun tujuan dari penyusunan laporan
ini adalah agar mahasiswa khususnya pembaca mengetahui dan memahami komponen AC
mobil beserta fungsinya pada setiap mobil. Pada kesempatan ini kami akan
membahas mengenai komponen, fungsi dan cara kerja AC mobil. Demikianlah laporan
ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan tidak lupa kami ucapkan
terimakasih.
Wassalammu’alaikum
Wr.Wb.
Sekayu, Juli 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………..
DAFTAR
ISI …\.………………………………………………
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang ………………………………………………….
1.2
Rumusan masalah ………………………………………………….
1.3
Tujuan ………………………………………………….
1.4
Tinjauan Pustaka ………………………………………………….
1.5
Keselamatan kerja ……………………...…………………………..
BAB
II. LANDASAN TEORI ………………………………………………….
BAB
III. PEMBAHASAN ………………………………………………….
BAB
IV. PENUTUP
4.1
Kesimpulan ………………………………………………….
4.2
Saran …………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dewasa ini kebutuhan AC tidak hanya
meliputi kebutuhan pendinginan suatu gedung perkantoran namun telah merebak ke
berbagai kebutuhan manusia lainnya, seperti
pendinginan industri makanan, industri telekomunikasi maupun pendinginan
rumah dan pendinginan transportasi. Adapun pendinginan yang digunakan pada alat
transportasi yaitu terdapat pada mobil baik mobil pribadi maupun bus. Pada
dasarnya siklus sistem pendinginan yang digunakan pada semua kebutuhan manusia
adalah sama hanya saja jenis bahan pendingin(refrigeran) yang digunakan berbeda
dan komponen yang terdapat pada setiap mesin pun berbeda.
Begitu besar peranan AC dalam memenuhi
kebutuhan manusia dan menciptakan kenyamanan mengharuskan mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam usaha mewujudkan kenyamanan dengan tetap memperhatikan
keselamatan lingkungan akibat dampak dari pemakaian refrigeran yang berlebihan.
Maka dari itu mahasiswa disarankan untuk mempelajari sistem pendinginan ini
yang meliputi siklus, komponen yang terdapat dala sistem pendinginan, fungsi
komponen, cara kerja, tata cara pemakaian refrigeran yang baik dan benar dan
solusi menanggulangi permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian refrigeran
yang tidak benar agar tidak merusak lingkungan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja komponen-komponen
yang terdapat pada Ac mobil ?
2.
Apa fungsi dari setiap
komponen-komponen yang terdapat pada Ac mobil ?
3.
Apa saja komponen pada
sistem kelistrikan pada AC mobil dan jelaskan fungsi masing- masing komponen
tersebut ?
4.
Bagaimanakah proses pengosongan,
pemvakuman, pengisian oli dan pengisian refrigeran pada sistem AC mobil ?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui dan dapat
menyebutkan komponen utama atau komponen tambahan pada sistem refrigerasi AC
mobil dan menjelaskan fungsi komponen tersebut serta mampu menjelaskan siklus
refrigeran pada sistem refrigerasi AC mobil.
2.
Menyebutkan
komonen-komponen system kelistrikan pada AC mobil dan menjelaskan fungsi
masing-masing komponen serta mampu menggambarkan rangkaian kelistrikan AC mobil
dan menjelaskan prinsip kerjanya.
3.
Mendeteksi jumlah refrigerant
yang optimal pada sistem, melakukan pengosongan, pemvakuman, testing kebocoran,
pengisian oli serta pengisian refrigeran pada sistem AC mobil.
1.4
Tinjauan
Pustaka
a.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal :Senin/ 05 Juli 2010
Waktu :08.00 s.d 17.00 WIB
Tempat :Laboratorium
Sistem Tata Udara Politeknik Sekayu
b.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah :
-
Tool box
-
Perangkat Simulasi AC
mobil
-
Modul praktikum
1.5
Keselamatan
Kerja
1.
Perhatikan setiap hal
yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh instruktur.
2.
Catat hal-hal yang
dianggap perlu
3.
Jangan mencoba
menghidupakan mesin jika belum mengerti benar prosedur operasinya.
4.
Lakukan setiap proses
menurut prosedur yang ditentukan
5.
Tanyakan selalu setiap
ada hal yang belum jelas
6.
Bekerja dengan tekun
dan penuh disiplin
7.
Utamakan keselamatan
kerja baik diri sendiri, mesin maupun lingkungan di sekitar mesin.
BAB II
LANDASAN TEORI
I.
Komponen
Sistem Refrigerasi AC Mobil
Sistem refrigerasi AC mobil terdiri atas
kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup ekspansi dan evaporator.
Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan bekerja membentuk
suatu siklus.
Adapun
siklus sistem refrigerasi dari AC mobil adalah :
a.
Di dalam kompresor, tekanan
dan temperatur refrigeran dinaikkan sehingga refrigeran keluar saluran discharge
kompresor berupa gas dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.
b.
Gas refrigeran kemudian
mengalir ke dalam kondensor, di sini gas akan melepaskan kalor ke udara yang
lewat pada kondensor dan mengalami pengembunan menjadi cairan.
c.
Refrigeran cair
mengalir ke receiver/dryer. Di sini cairan refrigeran ditampung (receiving) dan
akan dialirkan kembali sesuai laju aliran refrigeran yang dibutuhkan sistem.
Refrigeran juga dibersihkan (filtering) dari kotoran-kotoran yang ikut
sirkulasi dan selanjutnya uap air yang ikut sirkulasi akan diserap (drying).
d.
Cairan refrigeran
dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan masih tinggi, akan
diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya menjadi
rendah.
e.
Kabut refrigeran yang
bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian mengalir ke dalam evaporator. Di
sini refrigeran menyerap panas (kalor) dari udara yang dialirkan melewati
evaporator. Akibatnya cairan refrigeran akan menguap menjadi gas dan kembali ke
kompresor untuk memulai siklus baru.
II.
Letak
Komponen pada AC Mobil
Letak komponen-komponen sistem sirkulasi
refrigeran sangat bervariasi, tergantung dari jenis mobil (kendaraan).
Secara
umum dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Jenis mesin (engine) di
depan, seperti: sedan, kijang, jeep, hardtop
2.
Jenis mesin di bawah
jock, seperti: espass, carry
3.
Jenis mesin di
belakang, seperti: VW combi, bus.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Komponen Sistem
Sirkulasi Refrigeran pada AC Mobil
Adapun
komponen sistem sirkulasi refrigeran pada AC mobil:
·
Kompresor
Kompresor berfungsi untuk memompa
refrigeran dalam sistem. Kompresor memiliki dua saluran utama, yaitu saluran
hisap (suction line) dan saluran buang/keluar (discharge line). Saluran hisap
harus dihubungkan dengan pipa keluaran evaporator, sedangkan saluran tekan
dihubungkan dengan masukan pipa kondensor.
·
Kondensor
Kondensor
adalah suatu komponen penukar kalor. Pada sistem pendingin lemari es berfungsi
melepaskan kalor/panas dari produk makanan yang diinginkan. Sesuai dengan
namanya kondensor, komponen ini bertugas mengkondensasikan refrigeran yaitu
dengan merubah wujud uap refrigeran bertekanan tinggi menjadi refrigeran
berwujud cair dengan melepas panas/kalor ke udara sekitar. Kondensor hanya
merubah wujud refrigeran menjadi cair, sedangkan tekanannya masih tetap tinggi.
·
Receiver/dryer
Receiver
adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan cairan refrigeran. Dryer dan
filter di dalam recieiver akan menyerap air dan kotoran yang ada di dalam
refrigeran.Receiver memisahkan refrigeran dalam bentuk gas dari cairan
refrigeran oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke
expansion sudah berbentuk cairan. Dryer juga berisi desiccant yaitu zeolite
yang berfungsi menyerap uap air.
·
Sigh glass
Sigh
glass dipasang diatas receiver, digunakan untuk mengetahui jumlah refrigeran di
dalam sirkulasi. Pada kondisi normal sigh glass akan berwarna bening. Jika
jumlah refrigeran kurang maka sigh glass akan berubah warna menjadi keruh dan
tekanan pada manifold gauge akan menunjukkan 20 - 35 psig sedangkan jika jumlah
refrigeran berlebih maka sigh glass tetap bening namun tekanan pada manifold
gauge menunjukkan 200-300 psig.
Gambar
sigh glass pada AC mobil
·
Katup ekspansi
Katup ekspansi berfungsi untuk
menurunkan tekanan cairan refrigeran sebelum masuk ke evaporator.
·
Evaporator
Evaporator
berfungsi menyerap kalor/panas dari produk makanan yang disimpan dalam lemari
es dan sebagai tempat mengalirnya refrigeran
Ø Langkah Kerja
Pemeriksaan Komponen AC Mobil:
1.
Kondisi
OFF
a.
Lakukan pengamatan pada
komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran serta tata letaknya pada
perangkat simulasi AC mobil.
b.
Amati pula posisi
reflatif komponen-komponen tersebut terhadap komponen engine penggerak.
2.
Persiapan
menghidupkan penggerak
a.
Periksa kesiapan engine
penggerak dan komponen pendukungnya untuk dioperasikan (sesuai petunjuk
instruktur).
b.
Hidupkan engine, dan
atur putarannya pada 1500 rpm
c.
Biarkan stedy kira-kira
5 menit.
3.
Persiapan
menghidupkan AC
a.
Periksa saklar blower
pada dan saklar thermostat pada control
b.
Posisikan saklar blower
pada high cool, dan atur thermostat posisi maksimum.
c.
Setelah AC jalan
perhatikan putaran engine, biasanya putaran engine akan berkurang maka perlu
dinaikkan lagi secara manual (engine tidak dilengkapi dengan peralatan idle
up).
d.
Lakukan pengamatan pada
komponen-komponen sirkulasi refrigeran.
4.
Amati dengan perabaan
pada pipa-pipa saluran refrigeran, katup ekspansi, dryer (hati-hati pada pipa
discharge karena relative panas)
Ø
Sirkulasi
Refrigeran
B.
Sistem
Kelistrikan AC Mobil
Adapun
komponen sistem kelistrikan yang terdapat pada AC mobil, yaitu:
·
Power Supply DC
Komponen
ini digunakan sebagai sumber arus utama dalam menyuplai arus ke
komponen-komponen AC mobil. Tanpa adanya power supply DC maka sistem
refrigerasi AC mobil tidak akan berjalan. Adapun power supply DC pada sistem
refrigerasi AC mobil berupa accu.
·
Fuse (sekering)
Fuse
(sekering) adalah elemen rangkaian yang terbakar atau putus bila arus yang
melaluinya melebihi nilai tertentu. Fuse melindungi rangkaian dari kerusakan
fungsi yang sama dengan pemutus arus.
·
Switch
Switch berfungsi
untuk menghidupkan dan mematikan serta mengatur besar kecilnya temperature di
dalam AC mobil.
Terbagi
menjadi 4 bagian :
-
Selector switch - Low Pressure Switch
-
Thermostatic Switch - High Pressure Switch
·
Relay
Relay
terdiri dari coil dan beberapa kaki elektroda yang menjadi objek control
jalannya arus listrik. Di ujung coil ada plat konduktor yang berfungsi untuk
mengatur arus listrik terhadap keperluan control tersebut. Plat konduktor ini
bekerja sebagai switching tadi karena adanya efek electromagnet yang terjadi
pada coil karena adanya tegangan control yang bekerja pada koil.
·
Motor Blower dan Motor
Fan Kondensor
Motor
blower digunakan untuk menggerakkan
blower sedangkan motor fan digunakan untuk menggerakkan fan kondensor.
·
Amplifier
Amplifier
adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga
secara umum.
·
Magnetic Clutch coil
Magnetic
clutch coil berfungsi mengatur kerja otomatis kerja kompresor. Magnetic clutc
coil terdiri dari beberapa bagian yang digabung menjadi satu, yaitu: pully,
magnet, center pish dan bearing. Jika sebuah magnetic clutch coil rusak atau
hilang fungsi kompresor tidak akan bekerja dan kehilangan daya kompres dan
akibatnya AC mobil tidak akan berfungsi.
·
Kabel Penghubung
secukupnya
Kabel
penghubung digunakan sebagai media untuk menghubungkan dan mengalirkan arus
dari komponen sistem AC mobil dengan power supply, sehingga arus bisa mengalir
dan pada akhirnya komponen-komponen dapat berjalan sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
Ø Langkah Kerja Sistem
Kelistrikan AC Mobil:
1.
Lepaskan hubungan sistem
ke battery (Accu)
2.
Lakukan pengamatan pada
komponen-komponen sistem kelistrikan serta tata letaknya pada perangkat
simulasi AC mobil.
3.
Periksa
sambungan-sambungan kabel apakah sesuai dengan rangkaian yang benar secara
visual atau memakai AVO meter.
4.
Periksa tahanan magnet
clutch coil (3,75 ± 0,2 Ω).
5.
Periksa gulungan motor
blower dan motor fan kondensor
6.
Yakinkan semua
sambungan sesuai dengan rangkaian.
7.
Pasang kembali
sambungan ke battery (accu)
8.
Putar selector switch
pada posisi ON, dan pindahkan posisi L, M, H sambil mengamati putaran dari
motor blower.
9.
Putar ON thermostatic
switch sampai posisi maksimum, amati kerja magnetic clutch coil dan motor fan
kondensor.
10.
Pengamatan selesai,
putar posisi semua saklar ke posisi OFF.
11.
Lepaskan hubungan kabel
ke battery (accu).
C. Pengosongan,
Pemvakuman, Penambahan Oli dan Pengisian Refrigeran
§
Pengosongan
Pengosongan
dimaksudkan agar di dalam kompresor benar-benar tidak terdapat refrigeran
sebelum dilakukan pengisian refrigeran.
§
Pemvakuman
Pemvakuman
bertujuan membersihkan kotoran-kotoran di dalam kompresor yang telah bercampur
dengan refrigerant. Sehingga pada saat dilakukan pengisian kompresor
benar-benar bersih dari kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan pada
lemari es.
Ø Langkah Kerja
Pemvakuman
1.
Pasang charge manifold,
selang biru pada katup hisap sedang selang kuning pada pompa vakum. Pastikan
terpasang dengan baik.
2.
Buka semua katup pada
sistem dan katup hisap pada charge manifold, sedang katup merah pada charge
manifold ditutup.
3.
Hidupkan pompa vakum
4.
Amati tekanan compound
gauge pada charge manifold, hingga menunjukan tekanan vakum 30 inch Hg.
5.
Setelah tercapai, tutup
katup charge manifold dan matikan pompa vakum.
6.
Diamkan 30 menit. Bila
terjadi kenaikan tekanan, lakukan proses pemvakuman lagi. Bila tidak ada
kenaikan tekanan, maka sistem telah siap dilakukan pengisian refrigeran.
§ Penambahan Oli
Langkah ini dilakukan pada tahap
akhir dari proses pemvakuman, tujuannya untuk menggantikan oli yang ikut
terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh komponen apabila
dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Oli berfungsi sebagai pelumas
piston pada kompresor agar gerakan piston tersebut lancar (tidak aus).
Ø Langkah Kerja
Penambahan Oli
1.
Menjelang akhir proses
vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa vakum.
2.
Siapkan jumlah oli yang
akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau takaran oli.
3.
Lepaslah selang sisi Low
pressure dari manifold gauge dan pindahkan ke wadah oli yang telah disiapkan
(gelas ukur, ember atau mesin 3R).
4.
Hidupkan pompa vakum,
kemudian buka katup Hi sedikit saja untuk menghindari oli ikut tersedot keluar
(katup Lo tertutup)
5.
Setelah oli habis tutup
katup Hi dan matikan pompa vakum
6.
Pasang kembali selang
sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
7.
Hidupkan pompa vakum
dan buka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan pemvakuman.
§ Pengisian Refrigeran
Pengisian
refrigeran bertujuan untuk mengisi refrigeran yang akan disimpan di dalam
kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai bahan utama pendingin pada sistem
refrigerasi di AC mobil. Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan
diyakini tidak bocor.
Ø Langkah kerja Pengisian
Refrigeran pada AC Mobil
1.
Sambungkan selang
tengah manifold gauge ke tabung refrigeran
2.
Buka katup tabung
refrigeran
3.
Kalau manifold gauge
ada pentilnya, tekan pentilnya sehingga udara yang terjebak pada selang dapat
keluar. Apabila tidak ada pentilnya kendorkan selang tengah pada manifold gauge
sampai terdengar suara udara keluar. Selanjutnya kencangkan kembali selang
tersebut.
4.
Bukalah katup Lo dan
katup Hi tetap tertutup (pengisian dalam wujud gas posisi tabung tegak, dan lewat
saluran hisap). Setelah tekanan mencapai kira-kira 4 bar (58,8 psig) tutuplah
katup Lo.
5.
Jalankan engine
penggerak, kemudian hidupkan AC: putaran blower High dan temperature control
maksimum. Buka kembali katup Lo dan isikan refrigeran sampai pada jumlah
refrigeran optimal.
6.
Kalau pengisian sudah
selesai, tutup katup Lo dan katup tabung refrigeran.
7.
Matikan AC dan engine
penggerak
8.
Setelah tekanan stabil
lepaskan manifold gauge dari sistem dan tabung refrigeran.
9.
Langkah pengisian
refrigeran selesai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini, yaitu:
a.
Sistem refrigerasi AC
mobil memiliki komponen-komponen yang sangat berperan penting dalam proses
sirkulasi refrigeran. Komponen-komponen tersebut terbagi mejadi beberapa bagian
yaitu, komponen utama (kompresor, kondensor, evaporator, receiver/dryer, sigh
glass, katup ekspansi) dan komponen kelistrikan (selector switch, magnetic
clutch coil,dll).
b.
Terdapat tiga proses
dalam pengisian refrigeran. Diawali dengan pengosongan, pemvakuman, penambahan
oli, pevakuman dan dilanjutkan dengan pengisian refrigeran.
4.2 Saran
a.
Diharapkan pembaca
khususnya mahasiswa dapat menjadikan laporan ini sebagai bahan bacaan yang
dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem refrigerasi pada AC mobil.
b.
Diharapkan pembaca
khususnya mahasiswa dapat mengoreksi secara mengkritisi laporan yang disusun ini. Sehingga dapat
dijadikan tolak ukur seberapa jauh tingkat pemahaman mahasiswa mengenai sistem
refrigerasi pada AC mobil baik itu komponen dan kelistrikannya.
Komentar
Posting Komentar