SEKILAS
TENTANG MOTOR ELEKTRIK
1.
Prinsip
Motor Elektrik
Prinsip
konstruksi seperti gambar 1. merupakan prinsip dasar motor DC maupun AC. Sifat
fisis, stator bagian motor yang diam dan rotor bagian motor yang berputar.
Sifat elektris, terdapat belitan medan, pembentuk kutub magnet (medan magnet)
dan belitan jangkar tempat terjadi arus induksi (fungsi generator) atau dialiri
arus (fungsi motor). Interaksi konduktor berarus dengan medan magnet,
terjadilah torsi putar yang menyebabkan rotor berputar.
Gambar
1. Basic motor action
Pada
mesin DC, komutator digunakan untuk mengubah arah polaritas arus, sehingga
rotor tetap berputar. Pada mesin AC, dengan pengaturan letak fisik belitan dan
urutan fase, menyebabkan rotor tetap berputar terhadap medan putar stator.
Klasifikasi motor elektrik, seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Klasifikasi motor
elektrik.
2.
Motor DC
Konstruksi
seperti gambar 3. Kecepatan motor DC tergantung besar interaksi magnetik antara
belitan medan dan jangkar. Interaksi magnetik bertambah maka kecepatan
bertambah, atau sebaliknya. Gaya putar sebanding dengan arus rotor. Oleh karena
itu pembebanan motor, daya keluaran motor, perubahan kecepatan dapat diatur
dengan mengatur arus masuk rotor. Jika beban ditambah, putaran akan turun, agar
torsi motor meningkat maka motor akan menyerap arus makn besar untuk menanggapi
torsi tuntutan beban.
|
|
Gambar 3. Mesin DC.
Ada
3 tipe mesin DC, yaitu shunt, serie dan compound. Pembedaan ketiganya
didasarkan pada penyambungan belitan medan terhadap terminal motor.
Belitan medan motor shunt,
terpasang paralel dengan terminal motor, mempunyai resistans tinggi, banyak
lilitan, penampang kecil. Motor shunt sering digunakan, mempunyai torsi asut
sedang, regulasi tegangan sangat baik. Penggunaan misalnya, pumpa, fan, blower,
printer.
Motor
seri mempunyai belitan medan beresistans rendah, belitan sedikit, penampang
besar, terpasang seri dengan terminal. Oleh karena arus medan sama dengan arus
jangkar, maka motor seri mempunyai arus asut sangat tinggi, torsi asut sangat
tinggi dan regulasi kecepatan menganjak. Torsi sebanding dengan kuadrat
arusnya, sehinga kecepatannya sangat labil. Motor ini harus dihindari lepas
dari memab secara mendadak. Penggunaan, misalnya trolley, motor starter,
elevator, crane, hoisting, dll.
Motor compound mempunyai
belitan medan shunt dan seri, sehingga mempunyai karaktersitik di antara
keduanya. Motor ini mempunyai karakteristik regulasi kecepatan lebih baik,
tetapi jarang digunakan, relatif mahal, kecuali pada motor DC berdaya besar.
Pengasutan motor
Dengan cara membatasi arus jangkar saat start.
Pengaturan kecepatan
Mengatur arus jangkar (constant torque), atau arus
medan (constant power).
Pembalikan putaran
Mempertukarkan polaritas arus jangkar artau arus
medan
Pemberhentian
Pengereman mekanik pada poros, pengereman regeratif.
Grafik
kecepatan ketiga jenis motor DC tersebut seperti gambar 4.
Gambar 4. Karakteristik
kecepatan motor DC.
2. Motor AC TIGA Fase
Motor
AC berputar karena interaksi medan magnet arus rotor terhadap medan putar
stator. Stator disuplai arus polifase, misal tiga fase. Medan putar terjadi
pada inti stator dengan kecepatan sinkron dengan frekuensi lisrik sumbernya.
Rotor terkonstruksi hubung singkat, baik langsung maupun melalui resistans
luar.
Pada motor rotor sangkar
tupai, konduktor rotor berupa batang-batang konduktor yang terhubung singkat
pada kedua ujungnya, seolah membentuk sangkar tupai, seperti terlihat pada
gambar 5.
Gambar 5. Motor induksi
Pada
motor rotor lilit, belitan rotor berupa belitan kawat berisolasi email. Ujung
belitan dikeluarkan melalui tiga slip ring dalam konstruksi 3 fase terangkai
bintang. di luar motor belitan rotor dihubung singkat melalui resistans untuk
mengatur resistans rotor sesuai keperluan. Lihat gambar 6.
|
|
Gambar 6. Motor rotor
lilit
Kerja
motor induksi tergantung slip antara kecepatan medan putar dan kecepatan
mekanik rotor. Oleh karena medan putar lebih cepat dari rotor, maka konduktor
pada rotor akan memotong garis gaya medan putar. Pada belitan rotor terjadi
arus induksi, yang membangkitkan medan putar pada rotor. Interaksi antara kedua
medan magnet tersebu menyebabkan rotor berputar mengikuti medan putar dengan
slip s. Resistans rotor sangat menentukan karakteristik torsi, seperti
ditunjukkan pada gambar 7.
Gambar
7. Karakteristik torsi motor induksi
Pengasutan motor
Dengan cara membatasi arus stator saat start.
Pengaturan kecepatan
Mengatur arus stator untuk motor sangkar, mengatur
arus stator atau arus rotor untuk motor rotor lilit.
Pembalikan putaran
Mempertukarkan polaritas dua terminal ( dua fase
dari tiga fase).
Pemberhentian
Pengereman mekanik pada poros, pengereman regeratif,
menginjeksikan arud DC pada belitan stator.
3. MOTOR INDUKSI SATU FASE
Motor kecil untuk keperluan rumah tangga atau industri,
misalnya vacuum cleaner, mixing machine, bor tangan, dll. umumnya motor
universal. Prinsipnya mesin DC seri, kedua belitan medan dan jangkar dialiri
arus yang sama. Oleh karena bisa dipakai pada listrik DC atau AC, sering
disebut motor universal. Dioperasikan pada tegangan AC, efisiensinya lebih
rendah. Konsruksinya seperti gambar 8.
|
|
Gambar 8. Motor induksi satu
fase
Konstruksi berbagai mesin
universl, seperti gambar 9.a. dan penjelasan pada gambar 9.b.
Gambar
9.a Motor induksi satu fase
Gambar
9.b Penjelasann motor induksi satu fase
3. MOTOR
SINKRON
Belitan
stator dialiri listrik 3 fase, belitan rotor tidak terhubung singkat, dialiri
arus DC dari exciter.
Motor
sinkron tidak terjadi slip. Sebagai motor, arus eksitasi dioperasikan kurang.
Sebagai condenser, untuk memperbaiki faktor daya motor dioperasikan eksitasi
lebih. Konstruksi motor sinkron seperti gambar 10.
Gambar 10. Konstruksi motor sinkron
4. Memilih
Motor
·
Motor dengan arus searah (AC) lebih banyak digunakan dibandingkan motor arus
bolak balik (DC), hal itu disebabkan selain karena lebih ekonomis juga karena
sederhana. Meskipun demikian motor DC juga digunakan mesin-mesin industri yang
membutuhkan kapasitas konstruksinya lebih sederhana.
·
Besar pada torque limit, braking, dan petunjuk pengendali sederhana.
·
Pada awal penggunaan motor DC sangat boros, tapi kemudian ditemukan solid
state controller rectifier (SCR) yang memungkinkan mengoperasikan motor DC
tanpa generator DC sehingga mengurangi biaya operasi.
5.
INFORMASI TAMBAHAN
Gambar 11.
Name plate
1 . Style.
Keterangan tentang spesifikasi dari pabrik, kode nomor, perencanaan
dan spesifikasi motor.
2. Frame.
Keterangan tentang ukuran rangka motor kecil (pada umumnya 42, 48,
dan 56 sesuai dengan NEMA)
3. Ph. Keterangan
tentang tujuan motor didisain.
4. HP. Horsepower
rating terhadap kecepatan rata-rata motor.
5. RPM.
Keterangan tentang kecepatan putar motor per menit.
6. Cycles.
Keterangan tentang frekuensi power saat motor beroperasi.
7. Volts.
Keterangan tentang tegangan yang dibutuhkan saat motor beroperasi
8. Amps.
Keterangan tentang arus maximum yang sesuai dengan angka beban,
tegangan, dan frekuensi.
9. Deg.C/Rise. Keterangan tentang besarnya
temperatur yang dibolehkan dimana temperatur motor dapat melebihi batas temperatur
ketika beroperasi pada beban dan kecepatan tertentu.
10. Hours.
Keterangan tentang periode motor boleh dioperasikan tanpa panas yang
berlebihan.
11. Code.
Keterangan tentang kode disain data locked rotor.
12. S.Fi Amps. Keterangan tentang arus mula-mula
yang ditunjukkan.
13. Service factor. Keterangan tentang siklus kerja
14. Housing.
Menentukan penggunaan motor.
15. Type.
Keterangan tentang konstruksi motor atau power yang digunakan.
16. Serial.
Keterangan tentang kode nomor pabrik atau nomor seri motor.
17. Type.
Keterangan tentang tipe thermoguard protector yang dipasang pada
motor.
a. Armature
reversing method b. Two-field
method
c.
Two-field reversing method
Gb. 12 Metode Pembalikan Putaran
Gb. 13 Tapped field winding speed adjustment
Gb. 14 Governor control speed
Gb. 15 Three type capacitor motor
Gb. 16 Metode reversing motor split dan atau kapasitor
Gb. 17 Belitan motor polyphase
Gb. 18 Belitan motor rotor lilit
Gb. 19 Terminal motor DC
Gb 20. Pengereman regeneratif motor DC.
============================ selesai =====================
Struktur Motor AC
· Sebagian besar motor AC dikonstruksikan pada kekuatan 120-240
V, 60 hertz.
· Motor AC dengan horsepower yang besar secara umum berupa poly phase motors.
· Rotating parts pada motor AC dilakukan oleh rotor. Sebuah squirrel cage rotor terdiri dari
konduktor di dalam slot.
· Konduktor umumnya menggunakan alumunium karena dengan dan
konduktifitasnya bagus.
· Bagian alat pada motor AC elektrik disebut stator, yang
dibentuk dad lapisan khusus plat baja yang ditumpuk dan diikat bersama.
· Lapisan terdiri dari slot (celah) diisolasi dan koil menjadi
circuit stator.
· Pada single phase motors,
slot mungkin terdiri dari dua atau lebih ukuran kawat, yang digunakan pada starting
dan running windings.
· Putaran pada rotor tidak bisa sama persis dengan kecepatan
daerah m agnet pada
stator. Hal ini mengakibatkan kecepatan
motor berbeda dengan kecepatan synchronous (pada stator).
· Synchronous speed pada motor
dapat dihitung dengan persamaan
Syncronous
rpm =
Syncronous rpm =
Kelistrikan dan Mekanisme Motor
·
Tipe 'overhung' menentukan ukuran dari shaft bearing dan bentuk end
bells yang mendukung motor.
·
End bells digunakan untuk
mempertahankan celah udara diantara peralatan dan putaran koil pada harga yang
tetap.
·
Motor dengan hp kurang dari 5
memiliki end bells yang terbuat dari paduan alumunium.
·
Untuk motor dengan kekuatan
besar membutuhkan rotor yang kuat dan keras dan end bells yang terbuat dad high grade cast iron.
·
Flange mounted motors
memiliki end bells khusus dengan sebuah mesin berpermukaan datar
·
Daya traksi motor secara umum
menggunakan bushing atau sleeve bearings.
·
Sleeve bearing atau bushing
berbentuk tabung yang terbuat dari kuningan, bijih tembaga atau bahan yang bisa
melumasi seperti oli. (gambar 6)
·
Untuk menjaga keawetan mesin
sebaiknya dilakukan pelumasan.
·
Pelumasan yang benar pada
motor dengan sleeve bearing standar sebaiknya shaft disusun secara horisontal. Untuk pelumasan secara vertikal, motor
didisain dengan susunan sleeve bearing vertikal.
·
Untuk mencegah pelumasan yang
tidak benar, pastikan sabuk ban jangan sampai menarik shaft ke arah lubang
minyak.
·
Pemilihan sleeve bearing atau
antifriction ball atau roller bearings untuk motor dengan skala besar
disesuaikan dengan tujuan penggunaan motor.
·
Motor-motor modern dengan
bahan penyekat baru didisain untuk bekerja pada temperatur tinggi.
·
Pada single phase motor
sedikitnya ada dua koil pada sebuah stator slot.
·
Penyekatan digunakan untuk
memisahkan dua koil yang disebut phase/coil separator.
·
Beberapa motor juga ada yang
sudah didisain menggunakan bahan penyekat yang dikembangkan dari industri
plastik berupa epoxy dan turunan silicon
elastomer. Epoxy tahan terhadap
korosi kimia sedangkan silikon tahan terhadap suhu yang tinggi.
·
Semua motor selalu dilampiri
papan nama yang berguna untuk memberikan keterangan tentang motor tersebut.
(gambar 2.6). Penjelasan keterangan tersebut sebagai berikut :
Gambar 11.
Name plate
1 . Style. Keterangan tentang spesifikasi dari
pabrik, kode nomor, perencanaan dan spesifikasi motor.
2. Frame. Keterangan tentang ukuran rangka motor
kecil (pada umumnya 42, 48, dan 56 sesuai dengan NEMA)
3. Ph. Keterangan tentang tujuan motor didisain.
4. HP. Horsepower rating terhadap kecepatan
rata-rata motor.
5. RPM. Keterangan tentang kecepatan putar motor
per menit.
6. Cycles. Keterangan tentang frekuensi power saat
motor beroperasi.
7. Volts. Keterangan tentang tegangan yang dibutuhkan
saat motor beroperasi
8. Amps. Keterangan tentang arus maximum yang
sesuai dengan angka beban, tegangan, dan frekuensi.
9. Deg.C/Rise.
Keterangan tentang besarnya temperatur yang dibolehkan dimana temperatur
motor dapat melebihi batas temperatur ketika beroperasi pada beban dan
kecepatan tertentu.
10. Hours. Keterangan tentang pedode motor boleh
dioperasikan tanpa panas yang beriebihan.
11. Code. Keterangan tentang kode disain dad locked
rotor.
12. S.Fi
Amps. Keterangan tentang arus mula-mula yang ditunjukkan.
13. Service
factor.
14. Housing. Menentukan penggunaan motor.
15. Type. Keterangan tentang konstruksi motor atau
power yang digunakan.
16. Serial. Keterangan tentang kode nomor pabrik atau
nomor seri motor.
17. Type. Keterangan tentang tipe thermoguard
protector yang dipasang pada motor.
Penerapan Single Phase Motor
+ Single phase motor dengan tenaga putaran
rata-rata paling tinggi termasuk motor AC atau universal motor.
# Universal motor
secara umum bekerja pada kecepatan tinggi dan termasuk disain khusus yang
meminimasi penggunaan arus dan kerusakan pada reaksi dinamo.
* Untuk meningkatkan
operasi universal motor dapat dilakukan dengan menggunakan brushes berhambatan
tinggi, mengganti kerusakan lilitan dan memiringkan armature slots sehingga armature conductors tidak pararel dengan
shaft.
# Metode
untuk mengendalikan kecepatan pada motor AC :
0 Dengan memasukkan rheostat pada motor, menurunkan
tegangan dengan
mengurangi
tegangan yang melewati terminal motor.
0 Dengan
menyediakan range yang luas untuk kecepatan yang disesuaikan.
# Penggunaan
universal motor ideal pada peralatan sederhana seperti vacuum cleaners, mixers,
blender dan peralatan rumah tangga yang lain.
# Single phase induction motor atau split
phase motor menggunakan start and run
windings pada statornya. Ada dua belitan (winding) yaftu belitan utama
dan belitan bantu (auxiliary windings).
+ Secara umum split
phase motor dibedakan untuk yang menyediakan tenaga penggerak awal yang
berbeda, untuk meminimalkan kebisingan, dan untuk meningkatkan karakteristik
penggunaan mesin.
# Ada dua tipe split
phase motor yaitu jenis standar dan jenis khusus. Jenis standar menggunakan awal yang rendah
dan arus penuh. Contoh aplikasi : fan,
alat pemanas, dan sebagainya.
# Jenis khusus menggunakan
high starting torque dan high starting
cuffent. Motor jenis ini terutama
sekali dfterpkan pada penggunaan yang infrequently. Contoh aplikasi : mesin cuci, lemari es, dan
sebagainya.
# Ada tiga jenis
kapasitor motor yaitu capasitor start,
the permanent-split capasitor, dan the two
value capasitor motor
# Arah rotasi split
phase motor berlawanan dengan arah jarum jam
# Mesin shaded pole adalah mesin paling mudah
dan murah untuk digunakan dalam manufaktur.
# Kontrol kecepatan
dari mesin shaded pole dapat diperoleh dengan beberapa cara. Tiga metode yang paling banyak digunakan
(menggunakan saklar penentu untuk memilih kecepatan yang diinginkan) yaitu metode autotransformer, metode reaktansi,
dan metode tapped-winding.
# Ketika proses awal
terputus, biasanya proses ini digantikan dengan menggunakan mesin repulsi. Karenanya sering disebut sebagai repulse induction motor.
# Arah rotasi dalam
mesin repulsi dirubah dengan membalik sikat.
# Mesin repulsi
induction dapat menggerakkan
beban dengan sangat berat tanpa menciptakan arus awal yang bedebihan.
+ Tenaga mesin ini
berkisar antara 2 sampai 20 hp.
+ Mesin ini digunakan
di penggilingan, gerinda, kompresor udara, mesin pendingin dan lift/pengerek.
Motor Induksi Polifase
# Mesin induksi polifase adalah sumber tenaga
dalam industd. Mesin tiga fase adalah
mesin induksi polifase yang paling banyak digunakan.
+ Mesin ini memiliki
tiga set koil yang serupa pada stator.
Stator ini berbentuk silinder ini terdid dari lapisan yang
bertumpuk-tumpuk setebal 14 mils pada mesin yang bertenaga 60 Hz.
# Mesin induksi
polifase disebut juga squirefi cage
motors atau wound rotor motor.
+ Motor yang sering
digunakan pada mesin induksi polifase ini adalah tipe squirefl cage.
+ Rotor pada mesin
indulsi polifase tipe squirell memiliki konstruksi yang midp dengan rotor tipe
squirell cage pada single phase motors.
+ Rotor tersebut
terdiri dad beberapa konduktor alumunium atau penyangga material cair masuk ke
dalam struktur rotor dan tidak disaring dari inti lapisan.
+ Arus rotor adalah
hasil dad induksi magnetik.
# Sumber tenaga bagi
rotor ini adalah tegangan terinduksi yang berasal dari medan magnet stator yang
melewati konduktor rotor.
Penyangga
rotor tipe squirell cage tidak pararel dengan lubang . Keduanya dipasang tidak
simetris untuk menciptakan kondisi yang akan menghasilkan operasi yang tenang
dan juga mencegah terjadinya cogging.
Cogging
adalah kondisi yang menyebabkan mesin bekerja pada kecepatan yang tidak
stabil.
Reverse Polyphase Motor
Arah rotasi
mesin induksi tiga fase dapat diubah dengan membalik dua dari tiga fase hubung
power ke mesin.
+ Ketika mesin
induksi fase ketiga dihubungkan ke mesin drive atau load, rotasi pada arah yang
salah disebabkan karena kerusakan serius pada alat drive.
# Untuk aplikasi ini,
mesin harus dihubungkan untuk mendapatkan rotasi yang benar sebelum drive
dihubungkan ke mesin.
# Indikator rotasi
mesin dapat digunakan untuk memprediksi rotasi dad mesin tanpa memberikan
taegangan pada mesin.
+ Langkah pertama
dlam menghubungkan sebuah mesin untuk arah rotasi yang benar adalah untuk
menentukan urutan fase dari sumber fase ketiga, fase dengan suatu penguji
urutan fase.
Tingkatan-tingkatan Berbeda dari Reverse Polyphase
Motor
+ Tingkatan A dan B meliputi area yang sangat
luas.
+ Tingkatan C
memiliki konstruksi rotor dengan penutup ganda.
Mesin ini tidak disesuaikan untuk load dengan inersia yang tinggi, yang
mencegah akselerasi yang banyak. Mesin
klas C jugamenyediakan arus mula dan slip yang relatff rendah.
+ Tingkatan D
mempunyai rotor dengan slot yang hanya memperpanjang jarak menengah ke dalam
mesin pembuat lubang. Mesin ini cocok
untuk aplikasi di mana energi dikumpulkan sebagai rotor penaik kecepatan.
+ Tingkatan F
dirancang untuk menggambarkan arus starting
and running fullload yang lebih rendah dadpada jenis mesin yang lain. Mesin jenis ini mempunyai rotor penutup ganda
yang mempunyai resistansi tinggi.
+ Mesin induksi tiga
fase pada dasamya mengubah energi kecepatan yang konstant. Kecepatan dari mesin induksi dihubungkan ke frekuensi
dari sumber power dan jumiah kutub.
Multispeed Polyphase Motor
+ Mesin-mesin dapat diputar dengan dua
pemutar yang terpisah dengan jumlah kutub yang berbeda pada setiap pemutarnya
untuk menimbulkan mesin dengan dua kecepatan.
* Metode consequent pole
yaitu mesin tunggal dihubungkan secara konvensional pada kecepatan tinggi untuk
mendapatkan dua kecepatan, shg menghasilkan kutub-kutub dengan polaritas yang
sama.
· Kecepatan tinggi
dihasilkan ketika mesin mempunyai hubungan konvensional, menghasilkah sejumiah
putaran kutub utara dan selatan.
Aplikasi dan Hubungan mesin Dengan Dua Kecepatan
+ National Electrical Manufacturers
Association (NEMA) mempunyai tipe mesin dengan dua kecepatan standar.
# Mesin-mesin
pembalik konstant digunakan untuk drive kompresor, konveyor, alat mesin, dil.
* Mesin-mesin hp
konstant digunakan untuk drive lathe, shaper, grinder, dan mesin-mesin lain
dimana pemutar harus dikembangkan pada kecepatan rendah dan pembalik rendah
pada kecepatan tinggi.
· Mesin pembalik
vadabel diaplikasikan seperti drive fan, pompa, dll.
Mesin-mesin Rotor lilit
+ Pemutar stator dari mesin rotor lilit
dikenal dengan primary winding dad mesin tersebut.
+ Rotor lilit
berfungsi sebagai pemutar sekunder pada mesin.
+ Kontrol arus rotor
dengan mesin dengan resisitansi eksternal yang mempengaruhi slip load dan
mengubah kecepatan mesin. Meningkatkan
resistansi eksternal rotor menyebabkan kecepatannya menurun.
# Resisitor eksternal
juga dapat digunakan untuk mengontrol pembalik.
Pembalik maksimum dikembangkan dengan mesin rotor putar yang dibuat
dengan disain konstant dad mesin tersebut.
+ Metode fain untuk
mendapatkan kecepatan yang dapat diatur dad sebuah mesin rotor putar adalah
dengan memberikan tegangan pada cincin slip mesin.
+ Jika tegangan yang
dibedkan melawan tegangan biasa, kecepatan mesin akan menjadi lebih rendah
daripada kecepatan synchronous.
Motor Sinkron
+ Beroperasi pada kecepatan konstant dengan
tiga fase.
+ Stator berbentuk
beriekuk-lekuk.
+ Rotor berisi koil
sebagain tipe salient pole, squirell cage yang digunakan pada waktu penghidupan
motor. Permukaan motor dihubungkan
dengan ring yang menerima tenaga dad brushes yang dihubungkan ke sumbertenaga.
+ Sumber tenaga
stator adalah tegangan tiga fase sedangkan rotornya dad aliran langsung.
* Motor dihidupkan
sebagai squirell cage motor yang pada 94-97% kecepatan yang sesuai, tegangan
diberikan ke permukaan.
* Kecepatan putaran
motor bebarengan dan bedanjut pada kecepatan konstant.
* Mempunyai dua
karakteristik yaitu :
1. Motor
beroperasi pada keeepatan konstant tertentu.
2. Bisa
digunakan sebagai faktor koreksi tenaga.
Motor sinkron adalah kebalikan dad motor tiga fase yang lain.
Direct Current Motors
+ Digunakan pada industri besar karena karakteristik
pengontrol keeepatannya.
# Kelebihan
lainnya adalah mudah dibalikkan, braking,
jogging, inching dan operasi yang
dinamik.
+ Kemampuan yang
dibutuhkan motor DC dalam penggunaannya:
1. Speed range
yang panjang/lebar
2. Perubahan
kecepatan incremental kecil
3. Petunjuk
kecepatan
4. Kelancaran atau
nilai spesifik kecepatan
5. Kontrol
tegangan putar atau ketegangan.
# MotorDCdiklasifikasikanberdasarkanpadatipelilitanpermukaanshunt:
1. Shunt
wound
2. Seriesd
wound
3. Compound
wound
+ Tipe
lilitan motor DC
1. Lap winding
untuk tegangan rendah , high current machine
2. Wave winding
untuk tegangan tinggi, aplikasi low current
+ Bagian
berputar dad motor disebut armature terdi@ dad koil yang dimasukkan pada sebuah
komponen inti. Ujung koil dihubungkan ke
komutator. Komutator terdiri dari
batangan tembaga dan lempengan mika sebagai isolator.
Permukaan Kerja dan Permukaan Konektif
+ Nama motor ditentukan oleh cara armature jangkar
magnet) dihubungkan dengan permukaan jika :
1. Seri 4 Series motor
-4 Series excited
2. Paralel 4 Shunt
motor
3. Seri + Paralel 4
Compound motor
+ Jika permukaan seri
menopang shunt field di dalam membentuk permukaan eksitasi disebut Cummulative Compounded.
+ Permukaan kerja
sama dengan permukaan magnet statis yang bereaksi dengan permukaan armature
yang menyebabkan putaran motor
+ Corrective field yang paling banyak
digunakan adalah interpole. Kutub kecil
yang tedetak diantara kutub-kutub utama, kegunaannya untuk menetralkan efek
induksi dad armature coil.
Dynamic Braking
+ Metode untuk menghentikan putaran motor ban dengan gesekan,
magnet, mekanik, ataupun hidrolik.
+ Dynamic
braking adalah metode untuk mengurangi kecepatan motor yang menggunakan karakteristik
motor dan dengan peralatan yang sederhana.
Komentar
Posting Komentar